Jumat, 25 Januari 2013

8 akademi sepakbola ternama yang membuat akademi nya jadi pemain kelas dunia

http://pasdakats.blogspot.com/8 akademi sepakbolahttp://pasdakats.blogspot.com/2015/01/8-akademi-sepakbola-ternama-yang.html
8809973535_94cbbb2af7_o
Hello guys!! Ada sedikit kabar baik nih buat temen-temen yang berminat menjadi pesepakbola handal. Tempatnya ada disini, di 8 akademi sepakbola ini yang akan kami ulas. Mari kita check satu persatu ya guys! Semoga harapan temen-temen bisa tercapai untuk menjadi seorang mega bintang! Oleh karena itu, ga perlu lama-lama lagi deh hanya berdiam diri di zona nyaman kamu guys! Maksud penulis, ayo gabung ke akademi sepakbola yang sudah terjamin ini! Masa depan kalian pasti akan berhasil karena link ke arah yang lebih cerah bisa lebih tercapai dari Akademi ini!
Anyway,  masih ada yang inget kan dengan tiga transfer paling fenomenal seantero jagat ini? Ya. Ada Cristiano Ronaldo ke Real Madrid dengan total transfer € 94 juta tahun 2009.  Kaka ke Real Madrid dengan total transfer € 68.500.000 pada tahun 2009.  Zlatan Ibrahimovic ke Barcelona dengan total transfer senilai € 72.000.000, juga pada tahun 2009.  Wah ada apa nih dengan Tahun 2009? Jadi gini agan-agan, Tahun 2009 ini dikenal sebagai tahun dimana pasar keuangan global berputar ke bawah atau cenderung menuju ke kehancuran, memicu hal lain seperti masa resesi besar, Tidak percaya fakta ini? Bukankah efeknya masih bisa dirasakan hari ini? (Tengok hancurnya keuangan Yunani).
most_expensive_football_player_of_all_time_by_wybi-d6lonvt

Tapi, tunggu dulu, di dunia sepakbola, musim panas ’09 juga tercatat mematahkan fakta nyata masa krisis keuangan dunia karena ada transfer sepakbola besar-besaran terjadi di tahun ini padahal krisis keuangan sedang terjadi! (lu orang kudu kaget dan bilang Ciyus? Enelan?) Jika transfer CR7, Ibra dan Kaka dikombinasikan, biaya transfernya sebesar € 234.500.000, membuat mereka menjadi pemain termahal pertama, ketiga dan keempat dalam sejarah. Ditambah lagi 4 tahun berselang dunia sepakbola juga dihebohkan dengan transfernya seorang winger Spurs, Gareth Bale dengan nilai transfer € 100 juta, menjadikan pemain ini sebagai pemain dengan pemegang rekor transfer termahal se-dunia.
Sementara itu jika dibandingkan dengan dunia ketenaga kerjaan di AS, justru jumlah pengangguran meningkat menjadi sekitar delapan persen, sementara klub sepakbola berani jor-joran menggelontorkan dana $ 300 juta di bursa transfer. Maksudnya disini, klub sepakbola ternyata tetap kaya raya di masa kritis itu. Maka, dengan biaya transfer tertinggi di dunia tersebut, akademi sepakbola pemuda terus berpacu untuk tetap berani mengembangkan, menumbuhkan, dan menelurkan para pemain-pemain muda baru agar tim besar dapat menggaet kamu guys! Profesi yang sangat menjanjikan bukan? Di samping itu, Akademi sepakbola menjadi darah kehidupan bagi klub-klub kecil, dan penghasil uang besar bagi klub yang lebih besar. Dengan demikian, akademi pemuda telah berusaha menjadi lebih baik, dan para pencari bakat terus merekrut pemain bertalentayang dimana usia pemain tersebut adalah pemain berusia muda, bahkan sekarang ini pemain dengan usia yang lebih belia dicari-cari guys!

The Marvelous Football Academy

Dan, Delapan Akademi sepakbola yang keren ini juga siap mengajarkan kalian ilmu dasar – dasar bersepakbola hingga meniti karier. Daftar ini adalah peringkat delapan akademi teratas. Cekidot:

1.   The Academy of Football (West Ham):

WestHamUnited-TheAcademyOfFootballD
West Ham cenderung diabaikan ketika berbicara tentang pengembangan pemain. Hal ini mungkin karena klub yang lebih besar cenderung menyambar dan mengambil para pemain yang membawa The Hammers melalui barisan mereka.  Akademi West Ham telah menghasilkan pemain muda berkualitas di Inggris selama bertahun-tahun. Ingat kembali masa-masa cerah itu dimulai ketika manajer Ted Fenton mendirikan akademi ini pada tahun lima puluhan.
Alumni: Rio Ferdinand, Frank Lampard, Michael Carrick, Joe Cole, Glen Johnson, Jermain Defoe.

2.   Grêmio

1081418_large
Gremio adalah klub Brasil yang telah membentuk tradisi besar memproduksi pemain kelas dunia berbakat. Klub secara resmi dinobatkan sebagai klub peringkat 1 di Brasil oleh CBF (Konfederasi Sepakbola Brazil).
Alumni: Ronaldinho, Anderson, Lucas Leiva, Eduardo Costa, Lucio

3.   El Semillero (Argentinos Juniors)

arg-jrs

Pernah mendengar tentang Argentinos Juniors? Begitu juga dengan penulis sebelum melakukan penelitian untuk menulis artikel ini. Tapi penulis yakin Anda pernah mendengar beberapa alumni mereka, yang paling terkenal adalah Maradona. Argentinos adalah sebuah klub sepak bola kecil yang berbasis di Buenos Aires, dan mereka akademi sepak bola, El Semillero, telah menghasilkan banyak pesepakbola hebat.
Alumni: Diego Maradona, Juan Riquelme, Esteban Cambiasso, Coloccini.

4.   Arsenal Academy with Stafford House (Arsenal FC)

hdrbanner

Arsene Wenger adalah pelatih yang sangat percaya dalam membina pemain daripada membeli mereka. Jadi kebetulan bahwa Arsenal akademi menghasilkan pemain berbakat pada tingkat yang mengesankan. Meskipun beberapa akan berpendapat bahwa akademi ini lebih terfokus pada kuantitas daripada kualitas, daftar alumni mereka cukup mengesankan.
Alumni: Ashley Cole, Gael Clichy, Jack Wilshere, Alex Song, Nicklas Bendtner, Ray Parlour, Paul Merson, Tony Adams, Theo Walcott

5.   Sporting Academy Alcochete (Sporting CP)

cristiano-ronaldo-body-sporting-cp

Hal mudah melihat pemain terbaik Portugal, masa lalu dan sekarang, mengungkapkan bahwa mayoritas dari mereka adalah produk dari Sporting PUMA Academy di Alcochete. Sporting harus mencoba untuk menyimpan beberapa bakat muda mereka bukan menjual mereka begitu cepat supaya Sporting juara dahulu di liga domestik. LOL
Alumni: Cristiano Ronaldo, Quaresma, Nani, Moutinho, Luis Figo

6.   Manchester United Academy (Manchester United FC)

class-of-92

Manchester United Academi telah secara konsisten menghasilkan pemain hebat selama bertahun-tahun. Alex Ferguson, manajer lama, mengkombinasikan aliran bakat pemuda dengan transfer cerdas untuk membuat beberapa regu yang benar-benar mengesankan.
Alumni: Charlton, Hughes, Beckham, Giggs, Scholes, Smalling, Rafael, Fabio

7.   De Toekomst (Ajax FC)

eriksen-signs

Ajax adalah salah satu klub terbesar di Eropa, tetapi mereka telah mengalami penderitaan yang sama seperti West Ham ketika terus memberi para pemain muda mereka berkembang dan digaet tim yang lebih besar. Akademi mereka, De Toekomst (yang diterjemahkan secara harfiah untuk “Masa Depan”), menghasilkan banyak talenta hebat yang mampu unjuk gigi di panggung dunia sepakbola. Gaya yang diajarkan di akademi ini adalah taktik “Total Football.”
Alumni: Johann Cruyff, Wesley Sneijder, Van der Vaart, Suarez, Van der Sar, Vermaelen, Bergkamp, Vertonghen, Christian Eriksen.

8.   La Masia (FC Barcelona)

Messi en La Masia

Apakah ada yang ragu? La Masia, rumah simbolis akademi pesepakbola muda Barcelona, membantu menampilkan delapan dari 11 pemain starter untuk pertandingan melawan Manchester United di final Liga Champions, turnamen klub paling bergengsi di dunia.  Mengingat Barcelona sebagai salah satu tim sepakbola terbaik dan paling menarik, La Masia telah menjadi model internasional untuk keuntungan finansial, atletik dan sosial dari pemain yang tumbuh di tanah rumah ini.  Ini berbeda dari model standar pembangunan olahraga pemudaAmerika, yang umumnya berbasis di sekolah. Dan itu berbeda, juga, dari model sepakbola khas Eropa, dimana pemain terbaik sering berhenti sekolah sekitar usia 15 untuk mencurahkan perhatian penuh untuk olahraga.  Misalnya, para pejabat mengatakan bahwa selusinpemain Barcelona B serta salah satu bintangnya, gelandang Andres Iniesta mengambil juga kuliah di perguruan tinggi. Setiap pemain yang tinggal di akademi ini diberikan sebuah komputer laptop. Staf koki, ahli gizi, dokter, psikolog, tutor dan direksi sosialjuga membantu dan mempromosikan pemain pada acara tertentu di sekitar kota.
Keberhasilan akademi Barcelona tidak pernah lebih jelas daripada di tahun 2010, ketika lulusan Lionel Messi, Xavi Hernández dan Iniesta adalah tiga finalis untuk Ballon d’Or.  Dari sudut pandang ekonomi, mengembangkan pemain bola tidak begitu berbeda dari menumbuhkansayuranAnda sendiri. Ini menghemat tanpa ke pasar. Dalam kasus Barcelona, ​​strategi ini telah memungkinkan untuk menjadi lebih bijaksana untuk tidak menghabiskan puluhan juta dolar dalam biaya transfer, membayar gaji pemain lain, dan mengontrak pemain dari tim lain.  Pada tahun 2009, Real Madrid menghabiskan $ 132.000.000 hanya menggaet Cristiano Ronaldo dari Manchester United dan $ 94.000.000 untuk hak kepemilikan atas Kaká, playmaker Brasil dari AC Milan. Sejak itu, Madrid telah gagal untuk memenangkan Liga Spanyol, apalagi Liga Champions. (Walau akhirnya menang juga) :P
Alumni: Josep Guardiola, Xavi, Iniesta, Messi, Pedro, Puyol, Pique, Fabregas, Arteta, Thiago Alcantara, Busquets …
Nah gimana udah dapet inspirasi kan sekarang mau kemana untuk mengasah kemampuan sepak bola kamu biar cihuy kayak pemain bola pro sekarang ini :)
england-spurs
ANZAC  Education, berdiri sejak 1979

Kamis, 10 Mei 2012

10 stadion terbaik di dunia

ebagai tempat yang menggelar even dengan banyak penonton, Suatu stadion diwajibkan mempunyai kapasitas yang besar dan luas, Dan di dunia ini banyak sekali stadion-stadion besar yang bediri megah. Tapi ternyata ada stadion yang mendapat predikat terbesar dari yang terbesar, berikut adalah daftar 10 stadion terbesar di Dunia. tapi Sebelumnya kami beritahukan bahwa urutan ini dibuat berdasarkan jumlah kapasitas penonton maximal dan tidak dibatasi dengan jenis olahraga (tidak hanya stadion sepak bola)

1. Rungrado May day Stadium (pyongyang,Korea utara) 150.000 penonton



2. Salt Lake Stadium (Calcutta, India) 120,000 penonton



3. Estadio Azteca (Mexico City, Mexico Mexico) 114,465 penonton


4. Jawaharlal Nehru Stadium (New Delhi, India) 100,000 penonton


5. Melbourne Cricket Ground (Melbourne, Australia) 100,000 penonton


6. Camp Nou (Barcelona, Spain) 98,772 penonton


7. Estdio do Maracan (Rio de Janeiro, Brazil) 95,000 penonton


8. Wembley Stadium (London, England) 90,000 penonton


9. Azadi Stadium (Teheran, Iran) 90,000 penonton


10.Gelora Bung Karno Stadium (Jakarta, Indonesia) 88,000 penonton



sumber : http://dunia-panas.blogspot.com

Senin, 10 Oktober 2011

kapasitas stadion liga inggris

Siapa yang tahu stadion termegah yang dimiliki klub Liga Primer Inggris? Yah, sepertinya semua penggila bola juga sudah tahu. Ini nih gambarnya.

OLD TRAFFORD. Stadion termegah dan termewah milik Manchester United. Berapa kapasitasnya? Sangat besar, 75.957. Jumlah yang menakjubkan untuk stadion berkursi seperti bioskop.
Menyusul di peringkat kedua adalah stadion baru Arsenal, Emirates Stadium, dengan kapasitas 60.355 penonton. Ikut berada di 5 besar adalah St James Park (Newcastle, 52.387), Stadium of Light (Sunderland, 49.000) dan City of Manchester (Man.City, 47.726). Melengkapi 10 besar ada Anfield (Liverpool, 45.522), Villa Park (Aston Villa, 42.788), Stamford Bridge (Chelsea, 40.158) dan White Heart Lane (Totenhamm, 36.310).
Semua tim besar dan underdog sudah tersebutkan di 10 besar. Indikasi makin besar kapasitas stadion, semangat bermain lebih besar sehingga kejayaan lebih dekat? Hmm.. may be yes may be no. Mungkin di stadion-stadion berikut bakal muncul beberapa kejutan:
Upton Park (West Ham, 35.303), Ewood PArk (Blackburn, 31.367), St.Andrews (30.079), Molineux (Wolves, 29.303), Reebok (Bolton, 28.723), Britannia (Stoke City, 28.383), Hawthorns (WBA, 28.003), DW Stadium (Wigan, 25.138) dan Bloomfield Road (Blackpool, 12.555)
Sekedar iseng, kalau stadion besar Indonesia dimasukkan ada di peringkat berapa ya? Check this out!
Gelora Bung Karno, stadion utama tanah air, berkapasitas 88.083 (renovasi 2007, awalnya 100.800). Melebihi Old Trafford!! Tapi kalau dibanding stadion utama timas Inggris, Wembley, Senayan masih kalah karena kapasitas Wembley 90.000 penonton.
Stadion final Smansa Cup kebanggaan publik Solo, Manahan, berkapasitas 35.000. Bisa berada di peringkat 12! Lumayan.. Sedangkan stadion-stadion baru buatan abad 21 seperti Si Jalak Harupat (Bandung), Gelora Sriwijaya (Palembang) dan Maguwoharjo (Jogja) bisa menempati peringkat 9.. Wow.. Patut dibanggakan walaupun kapasitas stadion Liga Inggris relatif kecil sebenarnya karena mengutamakan faktor kenyamanan… pada akhirnya, yah begitulah kapasitas stadion Liga Inggris..
Oya, satu lagi hal unik. Ada klub Liga Primer yang ‘dengan rendah hati’ memakai stadion yang kapasitasnya (12.555) bahkan lebih rendah dari Stadion Sriwedari Solo (12.750)! Yuph, Blackpool.. Menarik bukan bila klub-klub besar nantinya takluk di sana?

kenapa stadion inggris tak pakai pagar?

Kenapa Stadion di Inggris Tanpa Pagar?

Saya berasumsi semua orang yang suka (nonton) bola pasti tahu stadion di seluruh Inggris nggak punya pagar pembatas tribun penonton dan lapangan. Jarak tribun dan lapangan pun hemat. Rata-rata kurang dari 5 meter, nggak lebih.
Apa sebab? Hmmm…lumayan panjang ceritanya.
Dulu, stadion Inggris sama saja seperti stadion manapun. Menurut FIFA, harus ada pagar pembatas. Apalagi kalau mau dipakai buat hajatan besar dan resmi. Tapi Inggris kepentok masalah di tahun 1985.
Gara-garanya suporter Liverpool bikin rusuh di Belgia sewaktu final Liga Champions lawan Juventus. Soal ini bisa baca Tragedi Heysel atau tanya mas Iman yang kebetulan hadir di TKP.
Ada kesalahan tentu ada sanksi. Soal kerusuhan, Eropa paling tegas. UEFA akhirnya melarang Liverpool main di Eropa selama 5 tahun. Eh uniknya, FA Inggris malah ikut nambahi hukuman. Bukan cuma Liverpool, tapi semua klub Inggris nggak boleh main di luar Inggris selama 5 tahun! Yang saya salut, nggak ada protes.
“Lho Liverpool yang salah, kok gue kena getahnya?” Semua pasrah. Ulah fans Liverpool (yang mabuk berat dan berkategori hooligans) benar-benar menampar muka sepakbola Inggris. Mereka sepakat introspeksi.
Hukuman FA nggak berhenti di situ. Ada banyak perubahan parameter keamanan lainnya.
Yang paling mencolok adalah menghilangkan pagar pembatas tribun penonton dan lapangan serta nggak boleh lagi ada tribun kelas berdiri (tanpa kursi) di seantero negeri. Di Eropa, setahu saya cuma Inggris Raya yang nggak menjual tiket tanpa kursi. Ini paling sering diprotes banyak blogger bola dari Inggris. Jelas banyak yang sewot karena tiket berdiri harganya murah meriah. Mirip tiket kereta ekonomi Perumka yang nggak ada nomor bangkunya itu. ;)
Tapi buat FA, kelas suporter berdiri justru pusatnya biang kerok. Jadi, sekarang ini semua stadion di Inggris tanpa pagar dan tidak menjual tiket bernomor kursi.
FA sempat dicap gila oleh publik. Ada pagar saja rusuh, apalagi ompong melompong?
Tapi FA memang organisasi berpengalaman. Ide mereka ternyata berhasil. Penghilangan pagar pembatas justru membuat dewasa suporter Inggris. FA juga bikin aturan buat mencatat identitas penonton yang masuk stadion. Sekali bikin rusuh, si suporter bakal di-banned masuk stadion di seluruh Inggris. Bahkan biasanya juga dikirim tembusan ke Eropa. Di dalam stadion juga nggak boleh terlihat pasukan polisi alias harus menyamar. Indikator sebuah pertandingan tertentu aman atau enggak, juga bisa dilihat dari jumlah aparat keamanan di stadion. Contoh nyata ada di sepakbola kita. :D
Balik ke soal stadion. Pasti nggak mungkin sepakbola Inggris adem ayem saja. Sebelum insiden kemarin, juga ada beberapa tawuran suporter. Dulu ada kasus “tendangan kung fu” Eric Cantona kepada suporter Crystal Palace di pinggir lapangan. Cuma, insiden kekerasan di sana bukan lagi kebiasaan atau tradisi. Suporter Inggris yang dulu sering bikin orang resah, sekarang justru relatif lebih santun. Bandingkan dengan tarkam Liga Indonesia.
Saya kadang berpikir, jika Inggris sukses dengan cara itu, apakah bola Indonesia juga bisa?
Update**:
Tragedi Heysel adalah pemicu perubahan parameter keamanan di stadion. Peristiwa Hillsborough membuat FA mempercepat pelaksanaan itu, nggak ada pengunduran lagi.

megah nya stadion di inggris


Dari 20 team yang berlaga di English Premiership, hanya Vicarage Road, stadion Watford yang mempunyai kapasitas di bawah 20.000 orang. Sisanya di atas 40.000, bahkan Old Trafford dan Emirates Stadium mampu menampung hingga di atas 60.000 orang.

Apabila dibandingkan dengan Gelora Bung Karno yang mampu menampung lebih dari 100.000 orang, dari segi kuantitias mereka memang kalah jauh, namun apakah dari segi kualitas Gelora Bung Karno mampu menandingi salah satu stadion dari ke 20 team di EPL?
Bicara mengenai kualitas memang tidak adil apabila membandingkan stadion-stadion yang ada di EPL dengan Gelora Bung Karno atau semua stadion sepakbola secara keseluruhan di tanah air. Sebagai Negara yang yang melahirkan sepakbola, Inggris dengan EPL-nya sudah menjadi salah satu magnet yang kuat bagi para pemain-pemain bintang yang ingin menambah pundit-pundinya dengan berlaga di salah satu team di Premiership. Selain permainan yang makin hari makin menarik, stadion yang berkualitas dengan fasilitas yang menjanjikan juga menjadi salah satu alasan para pemain tersebut untuk merumput di Liga Inggris.

Satu-satunya stadion di Liga Inggris yang mempunyai kapasitas paling besar di Inggris Raya adalah Old Trafford yang memiliki 76.000 tempat duduk. Terletak di Greater Manchester, stadion yang diberi nama Theatre of Dreams oleh Sir Bobby Charlton ini, sudah menjadi markas Manchester United sejak tahun 1910, terlepas dari masa 8 tahun yang di alami klub ini dimana dari tahun 1941 sampai 1949, mereka terpaksa sharing dengan Manchester City di Maine Road, karena Old Trafford saat itu terkena bom tentara Jerman.
Saat ini Old Trafford adalah satu-satunya stadion yang menyandang gelar bintang 5 versi UEFA untuk urusan stadion di Inggris, dimana hanya stadion ini di yang berhak dan diberi ijin oleh UEFA untuk menggelar partai Liga Champion Eropa di tanah Inggris.
Rekor penonton terbanyak sepanjang masa stadion ini berdiri adalah pada 25 Maret 1939 dimana Wolverhampton Wanderers berhadapan dengan Grimsby Town di semi final FA Cup, dengan total jumlah penonton 76.962 orang. Sedangkan pada masa kini, rekor terbesar dicetak pada 1 Oktober 2006 kemaren dimana sebanyak 75.644 orang menyaksikan pertandingan kandang Manchester United melawan Newcastle United.
Para supporter setia United selalu memilih tempat di satu area yang dinamakan The Stretford End. Tempat ini selalu menjadi area yang paling ramai apabila United memainkan pertandingan kandangnya. Sebelum Old Trafford dipenuhi dengan seluruh tempat duduk, Stretford End adalah tempat utama para penonton yang mendapatkan tiket berdiri. Sekarang ini tempat itu sudah berubah nama menjadi West Stand, namun semua orang disana masih menyebutnya sebagai Stretford End. Konon tempat yang paling tinggi tingkat kebisingannya adalah berasal dari West Stand, dan kabarnya tingkat desibelnya melebihi pesawat Jumbo Jet yang sedang lepas landas. Sebutan King of the Stretford End hanya diberikan kepada 2 pemain United, mereka adalah Denis Law dan Eric Cantona.
Sebagai pemilik klub sekaligus pemilik stadion, Manchester United sudah memantapkan dirinya sebagai salah satu klub terkaya di dunia, terlepas dari tidak konsistennya permainan mereka belakangan ini.

Stadion terbesar kedua di Inggris dipegang oleh sebuah stadion yang baru saja diresmikan pada awal musim ini, tidak lain adalah The Emirates Stadium yang dimiliki sepenuhnya oleh klub yang mempunyai pendukung terbesar di London, Arsenal.
Dengan jumlah tempat duduk 60.432 buah, Emirates Stadium menjadi rumah baru dari Arsenal yang dengan terpaksa pindah karena Highbury tidak dapat di renovasi untuk diperbesar dikarenakan sisi timur stadion tersebut adalah perumahan dan para penduduk sekitar menolak untuk pindah, dan sebenernya tanah yang ada di atas Highbury memang sudah menjadi rencana pemerintah kota London untuk membangun bangunan tinggi. Kabar yang beredar mengatakan bahwa Arsenal menjual setiap 1 meter persegi rumput yang berada di Highbury kepada fans setianya untuk dijadikan memorabilia, dan tidak hanya itu, semua yang ada di stadion lama turut dijual untuk dijadikan barang koleksi, untuk diketahui bahwa di Inggris, barang-barang yang berhubungan dengan sepakbola selalu dihargai dengan nilai yang tinggi. Jadi tidaklah heran apabila nanti di London akan dijumpai orang yang menjual bekas kursi di Higbury dengan harga yang tinggi.
Kembali ke Emirates Stadium, yang mengambil nama dari sponsor utama Arsenal saat ini, salah satu perusahaan penerbangan dari Timur Tengah yang musim lalu mensponsori Chelsea, mempunyai nama asli Ashburton Grove, karena terletak di jalan dengan nama yang sama.
Salah satu bagian unik dari stadion ini adalah karena memiliki area yang paling exclusive yang dinamakan Diamond Club, yang mana tidak sembarang orang bisa masuk dan menonton pertandingan dari tempat, hanya terbatas pada para undangan dan memakan biaya 25.000 pounds untuk masuk dan diharuskan membayar 25.000 pounds lagi untuk menjadi member tahunan. Fasilitasnya memang menakjubkan, dari lounge pribadi, mendapatkan complimentary di bar dan restoran di stadion, valet parking dan juga pelayanan concierge, dan untuk member juga bisa menyaksikan pertandingan tandang Arsenal untuk piala champion Eropa dengan menumpang pesawat yang sama dengan para pemain.
Peresmian stadion ini sendiri akan dilaksanakan pada 26 Oktober mendatang oleh Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, Duke of Edinburgh, kedatangan sang Ratu adalah untuk mengenang Pangeran Wales yang juga meresmikan West Stand of Highbury pada tahun 1932.
Dengan adanya stadion baru ini, Arsenal sangat berharap pemasukan yang besar dari para fansnya yang berbasis di London yang rata-rata mempunyai uang lebih untuk menjadi member premium, apalagi dengan adanya 150 executives boks yang mampu menampung 2000 lebih para jutawan yang ingin menonton Arsenal, bukan tidak mungkin biaya untuk membuat stadion baru yang menelan sekitar 310 juta pounds akan kembali dalam musim pertamanya.

This is Anfield, siapa yang tidak kenal slogan yang diproklamirkan oleh Bill Shankly di era 70an dan 80an, di saat Liverpool menjadi klub Inggris yang paling ditakuti lawan yang bertandang ke Anfield. Sejarah Anfield berawal dari sebuah taman umum yang bernama Stanley Park, dimana pada saat itu baru tahun 1884 Liverpool masih mempunyai satu tim bernama Everton, namun karena Chairmannya pada saat itu John Houlding tidak disukai, dia memutuskan pindah dari Anfield dan memilih ke seberang Stanley Park dimana Goodison Park berdiri hingga sekarang, sejak saat itu Anfield mempunyai klub baru yang bernama Liverpool sesuai dengan nama kota asal Beatles. Dikarenakan pertengkaran dari jaman dahulu, Liverpool dan Everton menjadi rival dan termasuk klub-klub yang diperhitungkan di Liga Inggris.
Anfield Road
Berbicara soal Anfield yang mempunyai kapasitas sebanyak 45.362 kursi, stadion ini juga dimiliki sepenuhnya oleh klub yang mempunyai semboyan You’ll Never Walk Alone. Salah satu tempat berdiri yang terkenal di stadion ini adalah Kop Stand, di ambil dari nama tempat Spion Kop, yang mana pada saat Perang Boer II, banyak sekali tentara Inggris yang mati di Spion Kop dan kebanyakan adalah berasal dari daerah Lancashire, yang juga biasa disebut sebagai Scousers. Selain Anfield, penamaan Kop pada tempat berdiri atau Stand juga bisa dijumpai di St.Andrews, Birmingham dan Hillsborough, Sheffield.
Kop Stand sendiri tadinya mampu menampung sekitar 28.000 penonton dan termasuk salah satu tempat berdiri terbesar di dunia, namun sejak tragedy Hillsborough tahun 1989, daya tampung di Kop Stand dikurangi dan dijadikan menjadi semua tempat duduk pada tahun 1994, walaupun masih merupakan bagian dari tempat berdiri, Kop Stand masih mampu menampung The Kop sebanyak 12.409 orang.
Nasib yang sama seperti Arsenal akan dialami juga oleh Liverpool dikarenakan mengalami kesulitan untuk menambah kapasitas tempat duduk di Anfield, dimana mereka harus menghancurkan banyak rumah penduduk apabila ingin meneruskan rencana ekspansinya, dan itu banyak ditolak oleh warga, mungkin kebanyakan pendukung Everton tampaknya tinggal di dekat situ. Liverpool diperkirakan akan meninggalkan Anfield dalam 2 tahun ke depan, dimana saat ini mereka sedang mencari sponsor untuk bisa membantu dana sebesar 160 juta pounds untuk membangun stadion dengan kapasitas 60 ribu orang.
Sempat muncul berita bahwa ada yang menyarankan untuk shared stadion dengan Everton di Goodison Park, namun usulan ini ditolak mentah-mentah oleh Badan Direksi Liverpool tahun lalu, karena itu sama saja dengan memberikan gelar tidak resmi kepada Everton sebagai pemilik sejati klub sepakbola asal kota Liverpool.

The Bridge, demikan nama lain dari Stamford Bridge, kandang sang jawara Liga Inggris 2 kali berturut-turut yang terletak di The London Borough of Hammersmith. Dengan kapasitas tempat duduk sebesar 42.091, tadinya the Bridge adalah stadion terbesar di kota London sebelum Emirates Stadium milik Arsenal berdiri, yang menjadikan stadion ini berada di 10 besar stadion terbesar di Inggris.
Awal dari stadion ini adalah hanya untuk atletik pada tahun 1877 dimana menjadi markas dari London Athletics Club hingga tahun 1904. Sejak tahun tersebut, stadion yang akhirnya dikuasai oleh Gus Bersaudara dan Joseph Mears menjadi sebuah stadion sepakbola yang sangat bagus pada jamannya. Pada tahun 1930, ekspansi untuk membuat stadion menjadi lebih besar dimulai dengan dibangunnya lebih banyak stand untuk para fans, dan lahirlah The Shed, dimana tempat ini menjadi tempat paling favorit bagi para fans berat Chelsea hingga akhirnya harus dihancurkan pada tahun 1994 dikarenakan tragedy Hillsbourough. Namun nama The Shed tidak ikut hilang dan masih terbukti hingga saat ini dimana para supporter paling setia Chelsea selalu duduk disitu.
Ekspansi besar-besaran dimulai hingga tahun 70an dimana akhirnya Chelsea mengalami kesulitan keuangan, dan menyebabkan kepemilikan stadion dan klub menjadi pecah. Dimana stadion dikuasai oleh developer property. Pada saat Ken Bates membeli club ini tahun 1982, dia tidak sekalian membeli Stamford Bridge, dan itu menyebabkan kepemilikan stadion semakin kuat dipegang oleh developer property. Ini menyebabkan pertengkaran lewat pengadilan antara Bates dan Marler Estates, pemilik Stamford Bridge, dimana akhirnya perusahaan itu bangkrut pada awal 90an, dan membuat Bates bisa negosiasi dengan Bank dan membeli Stamford Bridge. Saat itu sebuah organisasi non profit didirikan oleh para pecinta Chelsea, mereka memegang hak atas nama Chelsea FC, itu disebabkan oleh ketakutan mereka agar Chelsea tidak sampai jatuh ke tangan developer property lagi, tidak terbayang apabila Chelsea berubah nama menjadi nama salah satu agen rumah.
Stand yang paling terkenal adalah Mathew Harding Stand, dimana tadinya dikenal dengan nama North Stand. Dinamakan dari Director Chelsea, Mathew Harding yang meninggal pada 22 October 1996 karena kecelakaan helicopter. Harding berjasa banyak sebelum akhir hidupnya demi membuat Chelsea menjadi besar hingga sekarang.

Stadion lainnya yang mempunyai daya tampung cukup besar sebesar 52.394 kursi adalah St. James Park milik the Toon Army, Newcastle United. Digunakan pertama kali oleh klub ini setelah penggabungan 2 klub kota itu, Newcastle East End dan Newcastle West End pada tahun 1892, walaupun Stadion ini sudah digunakan sejak tahun 1880.
Newcastle membeli sebidang tanah di sekitar St,James Park untuk membangun hotel dan fasilitas lainnya untuk mendukung keberadaan klub, misalnya dengan membangun bar yang dinamakan Shearer’s untuk menghormati legenda Newcastle Alan Shearer pada tahun 2005 lalu.

City of Manchester Stadium adalah markas baru bagi Manchester City yang mana juga merupakan kompleks olahraga di kota Manchester yang sebenernya diperuntukan untuk memperoleh suara bagi terlangsungnnya Olimpiade 2000 dimana Manchester kalah dari Sydney, dan akhirnya diteruskan pembangunannya untuk Commonwealth Games. Setelah itu, akhirnya digunakan oleh Manchester City yang pindah dari Maine Road dengan mengontrak stadion ini selama 250 tahun. Stadion yang mampu menampung 47.726 orang ini menduduki sebagai stadion terbesar ke-4 Divisi Premiership. Di depan stadion berdiri patung tertinggi di Inggris yang bernama B of The Bang, dibangun dalam rangka Commonwealth Games. Bulan September 2006 kemarin ini, Manchester City memperoleh ijin untuk membangun sebuah turbin angin raksasa berukuran 85 meter dan akan menjadikan stadion ini sebagai yang pertama di dunia yang dilengkapi dengan turbinnya sendiri.

Sisa dari stadion yang ada di Premiership ini seperti Villa Park yang dimiliki oleh Aston Villa berkapasitas 42.573 orang, Everton dengan Goodison Park-nya 40.569, White Hart Lane di London, kandang dari Tottenham Hotspurs yang mempunyai daya tampung 36.240, Upton Park atau dikenal juga dengan Boleyn Ground milik West Ham United, Middlesbrough dengan Riverside Stadium, Sheffield United dengan Bramall Lane, Bolton Wanderers dengan Reebok Stadium, The Valley kepunyaan Charlton Athletic, JJB Stadium Wigan Athletic, Madejski Stadium yang diambil dari nama chairman Reading, John Madejski, Craven Cottage yang dimilik oleh Moh. Al-Fayed dengan Fulham, dan Vicarage Road, Watford.
Stadion-stadion ini tidak hanya dilengkapi dengan fasilitas menonton sepakbola yang baik, namun juga didukung oleh fasilitas pendukung seperti training ground untuk melatih talenta-talenta muda yang akan menjadi tulang punggung bagi klub masing-masing suatu saat nanti.

Ironis memang membandingkan stadion yang ada di Inggris dengan di tanah air, dimana kepemilikan stadion bukan menjadi hal yang standard bagi sebuah klub sepakbola di Indonesia. Memang untuk membuat stadion yang sangatlah mahal, namun apabila sebuah klub sepakbola tidak mempunyai tempat latihan untuk mengasah kemampuannya, dan hanya mengandalkan sewa lapangan yang belum tentu bisa setiap saat dipakai dan kadang atau bahkan sering harus mengalah kepada event atau orang tertentu…. Nampaknya niatan untuk berbicara di dunia internasional masih menjadi sebuah mimpi yang masih jauh dari kenyataan. Namun seperti pepatah lama mengatakan ada niat pasti ada jalan. Jangan patah semangat sepakbola Indonesia!

klub sepakbola di kota london

Jika banyak yang menyebut Milan kota Mode, maka saya akan menyebut London sebagai Kota Sepak Bola

London Eye
Apa yang terbesit di benak kita saat diberi kesempatan menyebutkan kota London dalam satu beberapa kata singkat? London Eye, Pangeran Charles, Ratu Elisabeth, Inggris, mahal.. Ya tidak ada salahnya dari semua jawaban anda. Kota ini memang terkenal dengan semua itu, tapi kini London juga dikenal sebagai kota penghasil klub dan industri sepak bola di Inggris maupun di Eropa.
Sejarah Singkat

Buckhingham Palace
London (ejaan Inggris: [ˈlʌndən]) adalah ibu kota Inggris dan Britania Raya. Kota yang dibangun oleh orang Romawi di masa lampau dan dulu disebut Londinium ini pada 1 Januari 2005 berpenduduk sekitar 7,4 juta jiwa di daerah London Raya dan berjuta-juta jiwa lagi di daerah metropolitannya.


Penduduk London terdiri dari berbagai macam etnik, budaya, dan agama, serta berbicara dalam hampir 300 bahasa, yang menjadikannya kota paling kosmopolitan dan dinamis di dunia. Penduduk London biasa menyebut dirinya Londoner.
London juga merupakan basis berbagai organisasi, institusi dan perusahaan yang berpengaruh di dunia. London juga merupakan percampuran antara tradisi dan teknologi, serta salah satu tujuan wisata utama.
London termasuk salah satu kota besar di dunia bersama New York, Paris, dan Tokyo. London juga sangat berkembang dalam berbagai bidang seperti finansial, komunikasi, dan seni. London juga memiliki berbagai kastil, museum, teater, gedung konser, galeri, bandara, stadion olah raga, dan istana.

Pada 6 Juli 2005, London berhasil mendapatkan hak menyelenggarakan Olimpiade 2012. Sebelumnya, London juga pernah menyelenggarakan Olimpiade 1908 dan Olimpiade 1948.
Dunia Kulit Bundar
Sejatinya sebuah kota memiliki dua klub di daerahnya, namun London muncul sebagai kota fantastis yang melahirkan enam klub sekaligus di dalam kawasannya. Juga tidak ketinggalan, berdiri pula enam stadion megah yang ada disana. Dengan kawasan  seluas 4.761/km², London sanggup membagi dengan rapi keenam stadion untuk enam klub yang bebeda tersebut.

Ada berapa klub yang anda ketahui di London? Jawabannya adalah enam klub, yaitu Chelsea, Arsenal, Tottenham Hotspurs, West Ham United, Fulham dan Charlton Athletic. Mari kita kupas profil klub serta sisi stadion dan kawasan sekitarnya.
Warna adalah Markas Stadion Klub dibawah
1. Chelsea (stamford Bridge)
Chelsea F.C. (Chelsea Football Club), juga dikenal sebagai The Blues atau sebelumnya sebagai The Pensioners (London F.C.), adalah sebuah klub sepak bola Inggris yang bermain di Liga Utama Inggris dan bermarkas di kota London. Klub ini didirikan oleh H.A. Mears pada tahun 1905, dan memiliki lapangan sendiri yang dapat menampung sekitar 42.360 penonton, bertempat di Fulham, London Barat. Saat ini Chelsea bermarkas di Stamford Bridge dan menjadi milik taipan kaya asal Rusia bernama Roman Abramovich.
2. Arsenal (Emirates Stadium)
Arsenal Football Club (dikenal pula sebagai Arsenal atau The Gunners) adalah klub profesional Inggris yang berbasis di daerah London Utara, London. Klub ini kini bermain di Liga Utama Inggris. Arsenal didirikan di daerah Woolwich, bagian tenggara kota London pada 1886 dengan nama Dial Square, lalu dengan cepat berganti nama menjadi Royal Arsenal. Tahun 1891 nama mereka diganti menjadi Woolwich Arsenal. Pada tahun 1913, klub ini pindah ke wilayah utara, tepatnya di daerah Highbury dan membangun Stadion Highbury, yang menjadi markas baru mereka. Saat pindah lokasi itulah, nama depan klub mereka, yaitu Woolwich dihapus sehingga hanya nama Arsenal yang tersisa. Selain itu karena lokasi stadion Arsenal dekat dengan markas Tottenham Hotspur, maka tak heran jika pertandingan Arsenal vs Tottenham Hotspur disebut "North London derby" dan merupakan salah satu derby terpanas di London. Namun sejak bulan Juli 2006 sampai sekarang, klub ini menempati markas barunya, Stadion Emirates yang berkapasitas 60.500 kursi.
3. Tottenham Hotspurs (White Hart Lane)
Tottenham Hotspur Football Club adalah klub sepak bola di London utara. Mereka juga dikenal sebagai Spurs, The Spurs dan Tottenham, sementara penggemar mereka memberi mereka nama the Lilywhites karena seragam tradisional mereka yang berwarna putih. Seperti dijelaskan sebelumnya Spurs memiliki perseteruan yang cukup tua dengan klub sekota, Arsenal, dan pertandingan antara Spurs dengan Arsenal terkenal dengan nama Derby London Utara. Saat ini Harry Redknapp menjadi pelatih kepala yang mendampingi Crouch cs.
4. Fulham (Craven Cottages)
Finalis European Cup musim lalu ini bermarkas di Stadion Craven Cottage yang berkapasitas 24.500 penonton dan saat ini lagi diperbesar sehingga akan berkapasitas 30.500 orang. Seragam mereka berwarna hitam-putih. Fulham Football Club (FFC) adalah sebuah klub sepak bola Inggris yang didirikan pada tahun 1879. Bermarkas di daerah Fulham, London, Fulham pada musim 2007/08 bermain di Liga Premier Inggris.
5. West Ham United (Upton Park)
West Ham United Football Club adalah sebuah klub sepak bola Inggris yang bermarkas di London, Britania Raya. Klub ini memainkan pertandingan kandangnya di Stadion Boleyn Ground (Upton Park) yang berkapasitas 35.647 kursi. Seragam mereka berwarna merah-silver. Tim ini dikenal sebagai penghasil bakat muda di Inggris, nam Joe Cole, Frank Lampard dan Michael Carrick ada sebagian nama yang dibesarkan dari klub ini.
6. Charlton Athletic (The Valley)
Charlton Athletic Football Club adalah sebuah klub sepak bola Inggris yang didirikan tahun 1905. Bermarkas di London, Charlton pada musim 2006/07 bermain di Liga Premier Inggris. Saat ini mereka berada di level kedua dibawah EPL, Klub ini memainkan pertandingan kandangnya di Stadion The Valley yang berkapasitas 27.111 penonton. Seragam mereka berwarna merah.